Kamis, 19 September 2013

Wreck it Ralph

One of my favourite cartoon movie besides Up, is WRECK IT RALPH :D

First time I seen this movie was with my husband in Jogja. We wanted to watch movie, but we dont know what was good that day. The options was cartoon or thriller, ofcourse I choosed cartoon. First we didn't expect much from this movie, then we found it was a very good movie, full of good advice :))







My favourite quotes from this movie was from Ralph:


I'm bad, and that's good
I will never be good, and that's not bad
There's no other I'd rather be than ME :)) 

For you who hasn't see this movie, it's indeed a recommended movie.

Senin, 02 September 2013

Dream : Jahit Menjahit



Assalamualaykum,,,


Hari ini saya ditawarin salah satu sahabat saya di kantor buat Les Jahit. Les jahit?? Hmm,,,sebagian orang pasti langsung bilang "males ahh mending jahitin aja". Buat sahabat saya yang fashionable itu (namanya Hilda) daripada ngejahitin ke orang, mahal dan belum tentu hasilnya sesuai, mending belajar jahit. Saya setuju sama Hilda, cuman kayanya saya ga serajin Hilda orangnya, cenderung anget2 t*i ayam, hihi...

Kita dapat dua informasi tempat jahit yang cukup oke dan jaraknya ga jauh dari tempat tinggal kami, yaitu:

1. Juliana Jaya
Tempat les menjahit ini punya banyak cabang, antara lain di jalan jati padang raya no. 15, Pasar Minggu, tempat yang paling dekat dengan tempat tinggal kami di daerah Jakarta Selatan. Hilda sudah browsing dan telpon ke tempat les ini, harga les untuk level dasar kurleb Rp. 2.500.000,- . Untuk tempat kami belum survey.

2. Indah Jaya
Tempat les ini cuma ada satu kayanya di daerah Cempaka Putih. Tapi dari sejarahnya sepertinya tempat les ini cukup rekomended, apalagi bisa belajar pas Sabtu. Tempatnya memang lebih jauh dari tempat tinggal kami, sekitar 40menit naik motor, tapi biaya les level dasarnya lebih murah, kurleb Rp. 1.000.000,- sampai bisa level dasar. Tempatnya ada di daerah ruko gitu dan pinggir jalan raya.

Sejauh ini baru dua tempat itu yang masuk pertimbangan saya dan Hilda, pengennya sih yang Indah jaya karena lebih murah (hihi) kalau di indah jaya kan sisa 1.500.000 nya bisa buat tambah2 beli mesin Jahit. Tapi keputusannya belum dibuat, masih dipelajari dulu. Lagipula masih memikirkan beli mesin jahitnya, karena mesin jahit warisan Eyang Putri di rumah relnya sudah rusak. Hmmm coba dulu diperbaikin kali ya,,,

Pertimbangan apa sih mau repot-repot les jahit? Kalau saya sih pertama karena suka buat2 sesuatu dari kecil. Dulu pas SMA juga pernah les jahit di sekolah, tapi naik kelas 3 brenti karena mau fokus UAS, ditambah mesin jahit Yangti rusak. Mumpung ada temennya sekarang pengen diperdalam lagi bakatnya (cieelaah), siapa tau ketika suatu saat nanti harus ikut suwami dan brenti bekerja, menjahit bisa jadi sambilan yang menghasilkan, hihi,,,, semogaaa :)



Sabtu, 24 Agustus 2013

1st Wedding Anniversary


24 Agustus 2012 - 24 Agustus 2013
Our First Wedding Anniversary

1 year of marriage, just like a baby's, though we not yet have one :)
We're not an ordinary couple
Of one year marriage we've only met about 12 weeks/3months
Tears and Laugh has coloured our first year
But it was makes us stronger and stronger
Hope many years ahead, we'll keep strong and loved each other


Happy anniversary Hubby




Rabu, 21 Agustus 2013

Ideal

Apakah itu ideal?

Apakah ideal itu ada?


Ketika menuliskan kata ideal, pemikiran dan perasaan yang muncul itu seperti ideal itu adalah yang seharusnya.
Hidup ideal, berarti hidup yang seharusnya gimana;
Berat badan ideal, berarti berat badan yang seharusnya berapa;
Pasangan ideal, berarti menjadi pasangan yang baik itu seharusnya itu bagaimana;


Rasanya seperti ada kata harus disana, ada standar tertentu yang kalau dipenuhi itu berarti bagus,,,,padahal tidak semua "harus" maupun "standar" itu dapat tercapai, dapat dikondisikan,,,

Saat ini ada banyak hal yang tidak bisa mencapai kata ideal. Tidak adanya sosok ayah semenjak usia 6 tahun, ditinggal ibu bekerja, jarak usia yang jauh dari kedua kakak laki-laki, membuat saya menjadi sosok yang berbeda dibandingkan mereka yang memiliki orang tua yang lengkap dari kecil sampai sekarang.

Ketika menikah pun saya berjauhan dengan suami, saya diterima bekerja menjadi PNS di Jakarta, sementara suami bekerja di Kalimantan. Banyak yang menanyakan kenapa tidak ikut suami saja (saya juga inginnya begitu). Namun ada pula yang bisa memaklumi dan menyayangkan jika saya keluar dari PNS.

Begitu pula dengan suami yang ditinggal ayah saat kuliah. Sosok ayah yang dibutuhkan untuk menjadi panutan, untuk menjadi tempat konsultasi dalam menghadapi permasalahan keluarga, tidak lagi ada. Suami mengandalkan memori dan nilai-nilai yang telah ditanamkan selama beliau masih hidup.

Perlu usaha yang lebih bagi kami yang memiliki kondisi yang tidak ideal, untuk dapat memiliki rasa yang sama dengan mereka yang telah dikaruniai kehidupan yang ideal. Perlu pula pengorbanan waktu dan uang untuk memfasilitasinya.

Kondisi kami memang bisa dikata tidak ideal sebagai sebuah keluarga kecil. Namun dibalik kondisi kami, Allah menitipkan hikmah dibaliknya. Kami seperti digembleng untuk belajar sabar, belajar bersyukur :
belajar mensyukuri pertemuan, karena tidak jarang kita baru merasakan betapa berartinya kehadiran seseorang ketika orang itu tiada.
belajar mensyukuri perpisahan, karena kita semua pasti akan dipisahkan oleh kematian.
belajar menjadi kuat, karena dengan menjadi lemah tidak akan merubah kondisi yang telah Allah tetapkan.
belajar menyadari bahwa semua yang Allah beri ini hanyalah titipan, termasuk buah hati, yang sewaktu-waktu berhak Ia beri maupun Ia ambil,
belajar mensyukuri setiap titik nikmat yang Allah berikan.

Kondisi kami memang bisa dikata tidak ideal dimata manusia, tapi kami yakin kami tak sendiri. Inilah yang ideal menurut Allah, yang Maha Tahu mana yang terbaik bagi hambaNya :)

Rabu, 14 Agustus 2013

Lebaraan 2013

Hallooow again,,,

Seperti biasa keinginan menulis baru muncul ketika ada sesuatu hal yang menggelitik untuk ditulis, hehehe dasar moody ya,,,

Sebelumnya, saya ingin mengucapkan "SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN ATAS SEMUA KHILAF, SEMOGA KITA DIPERTEMUKAN LAGI DENGAN RAMADHAN BERIKUTNYA, AMIIIN " ^_^

Ramadhan lalu adalah ramadhan pertama saya dengan status menikah, tapi (hampir) tidak bisa menjalani sahur dan buka bersama dengan suami. Tentu saja, karena pas bulan Ramadhan bukan jatah suami untuk cuti. Tapi alhamdulillah suami dapat cuti tepat sehari sebelum Hari Raya (tanggal 7 Agustus 2013), jadi masih ada kesempatan buka bersama sama suami,,,,Alhamdulillah,,,

Seperti kawan-kawan lain yang belum mendapatkan momongan, lebaran jadi salah satu momen yang cukup agak malas ketika ketemu sama tetangga atau saudara. Tidak lain dan tidak bukan pertanyaan "sudah isi belum?" menjadi pertanyaan yang cukup malas untuk dijawab. Tapi sebenernya tergantung kitanya sih gimana mau menjawabnya. Kalau saya, sebelum lebaran sudah berpikir gimana caranya menjawab pas diberi pertanyaan begitu. Jawaban saya sih cukup bilang "alhamdulillah belum" dengan cengiran yang lebar. Persiapan berikutnya adalah apapun yang komentar yang timbul setelah pertanyaan tersebut cukup didengarkan setengah telinga : kalau bagus diaminin, kalau sinis ga usah didengerin :D


Selasa, 09 Juli 2013

POLIP ENDOMETRIOSIS PART 2

Senin, 1 Juli 2013

Ijin sehari dari kantor, saya datang ke RS Asri diantar suami sekitar pukul 12 siang. Janjian sama dokter Marly memang jam 12 siang, tapi pas daftar, ternyata dokter sedang ada tindakan operasi caesar, jadi kami para pasiennya harus menunggun. Karena datang awal, alhamdulillah dapat nomor antri 3. Menunggu cukup lama, saya dan suami putuskan buat shalat dan makan siang dulu. Ternyata memang lama, dokter baru selesai operasi jam 15.10 dan pasien pertama baru masuk. Ada beberapa pasien yang menunggu antri untuk cek ke dokter Marly, tapi herannya saya tidak dipanggil-panggil. Ternyata kata suster nunggu sebentar karena saya akan operasi kecil yang cukup lama. Hmmm baiklah saya kembali menyabarkan diri. Akhirnya saya dipanggil sekitar pukul 16.15. Masuk ke dalam ruangan seperti biasa sudah terdapat "kursi mekangkang" dan tanpa dikomando saya langsung menempatkan diri. Dokter Marly masuk, dan langsung memulai proses. Ada 3 suster yang menunggui di ruang periksa tersebut, dan proses histeroskopi dimulai agak lama karena ada masalah pada kabel monitor untuk melihat hasil peneropongan kamera histeroskop.
Sebelum dimulai histeroskopi, sebelumnya saya sdh dipanggil suster untuk dimasukkan obat pengurang rasa sakit, dann obat tersebut dimasukkan ke dubur, rasanya mules nggak jelas gitu deh. Saya justru kawatir jadi kebelet p*p dan obatnya jadi keluar, untungnya masih bisa tertahankan. Proses histeroskopi dimulai, kamera histeroskop masuk ke vagina saya (maaf ya yang tidak terbiasa dengan bahasa-bahasa yang akan banyak tertulis disini, anggap saja pelajaran biologi :) ). Untuk menjaga agar kamera histeroskop dapat melihat jelas, ada cairan yang dialirkan masuk ke vagina, jadi rasanya selain ada yang masuk, basah2 dingin gimana gitu lah. Di monitor mulai terlihat kondisi alat reproduksi saya, mulai dari mulut rahim, sampai akhirnya masuk ke rahim. Pada saat kamera masuk ke rahim, rasanya mulessss,,,dan di monitor terlihat ada beberapa gunungan kaya jerawat bedanya ini di rahim. Dokter melewati gunungan tersebut,dan lanjut mengecek saluran tuba, alhamdulillah ga terlihat sumbatan di tuba. Gunungan-gunungan itu lah yang disebut polip rahim, oleh dokter gunungan itu akan dibersihkan dengan gunting yang sangat kecil. Pada saat digunting pun ndak terasa perasaan apa pun selain mules, hanya saja suster-suster yang menunggui saya yang ngilu melihatnya *terlihat dari ekspresi dan suara ah ih uh mereka. Gunungan itu lah yang membuat janin sulit menempel walaupun terjadi pembuahan, makanya belum berhasil hamil.
Dokter bilang ada dua polip yang ukurannya cukup besar, harus diambil untuk diperiksa di lab. Jadilah gunting yang sudah selesai digunakan untuk menggunting masuk lagi untuk mengambil polip yang besar. Hadeehh yang tadinya sudah lega jadi siap-siap mules lagi. Ternyata pakai gunting tidak berhasil, dokter pun memakai alat kuret untuk mengambil polip tersebut. Rasanya, luar biasa, yang tadinya saya bisa menahan mules ketika dimasuki histeroskop dan gunting kecil, begitu dimasuki alat kuret mulesnya bertambah 3 kali lipat. Untung masih tahan, dan dapet polipnya. Polip tersebut langsung dimasukkan ke tabung kecil yang sudah berisi air, ukurannya sekitar sebiji nasi (padahal pas di monitor kelihatannya besar). Hfiufh alhamdulillah operasi hari ini selesai. Pengobatan selanjutnya selama 7 hari saya disuruh suntik antibiotik dan fisioterapi, dan pada senin 8 Juli hasil PA akan keluar.


1 sampai 7 Juli 2013
Tanggal 1 Juli 2013 setelah operasi histeroskopi, saya bisa langsung pulang (ibu saya mengira saya bedrest sehari tapi ternyata sama dokter bisa langsung pulang). Karena disuruh suntik dan fisioterapi, saya langsung laksanakan hari itu juga.
Saya ini sebenernya karena merasa nggak punya pengetahuan yang cukup tentang dunia kesehatan dan kedokteran, ya saya laksanakan rekomendasi dokter. Walau sangat membuat kantong kering :(
Tanggal 1 sampai tanggal 3 saya suntik dan fisioterapi setiap pulang kerja ditemani suami. Tapi mulai tanggal 4, karena suami sudah harus pulang ke site tanggal 4 pagi, jadi mulai sore itu saya suntik dan fisioterapi sendiri ke RS. Rasanya, hmm sedih pasti, tapi gamau diterusin sedih soalnya kesedihan itu ngaruh ke hormon, dan salah satu diduga menyebabkan polip karena hormon ga seimbang. Jadi saya ga boleh sedih, yaudah lah (berusaha) cuek aja,,,


8 Juli 2013
Cek up lagi ke dokter Marly dan ambil hasil PA. Alhamdulillah menurut hasil PA, polip kemarin tidak mengandung potensi kanker, jadi insyaAllah ga berkembang jadi kanker. Tapi polip ini bisa tumbuh lagi, makanya saya disarankan untuk segera hamil. Saya sih tidak menunda, tapi saya ceritakan juga ke dokter bahwa saya dan suami posisi berjauhan, waktu cuti  suami kadang ndak pas dengan masa subur saya. Saya dan suami juga disarkankan untuk cek hormon dan HSG, serta suami cek sperma nanti setelah lebaran karena kalau pas bulan puasa kan kurang nyaman. Dokter menyarankan untuk cuti lah paling tidak 1 hari, disempatkan, kalau perlu nanti inseminasi aja (dhueerr kaya kesambar petir). Pertanyaan yang langsung muncul, harus segitunya kahh???
Sedih pasti, langsung terpikir berapa banyak yang sudah terkuras untuk berobat, dan sekarang mulai program. Saat browsing mungkin saya banyak menemukan orang lain yang kondisinya sama seperti saya, jadi agak tenang. Tapi balik ke alam nyata, sendiri di jakarta tanpa suami, bekerja dan dalam kondisi sakit, lumayan berat untuk dijalani. Tapi sekali lagi, (berusaha) cuek ajaa,,,,,

Kamis, 04 Juli 2013

POLIP ENDOMETRIOSIS

Long time no write, selalu saja nulis ketika lagi pengen dan lagi ada yang pengen di tulis, he,,,

Setelah hampir setahun ga nulis, saya ada sesuatu yang bisa dijadikan bahan buat cerita, buat sharing, informasi buat yang mengalami hal yang sama, atau sekedar ingin tau mengenai Polip Endometriosis.

Selama 11 bulan kami menikah, saya dan suami belum juga dikaruniai buah hati. Mungkin karena memang kami belum dinilai siap oleh Allah, apalagi posisi saya dan suami yang sampai sekarang masih berjauhan, ketemu setiap 6 minggu sekali, itu pun terkadang ga pas "masa subur" saya :).

Ga dipungkiri pasti ada rasa sedih, karena teman-teman yang menikah bareng maupun setelah saya menikah, kebanyakan langsung bisa hamil. Tapi sekali lagi mungkin rejekinya belum dikasih ke anak, dan memang rejeki banyak kami dapatkan dari arah yang lain.

Pada Rabu 25 Juni 2013 kemarin, adalah hari keempat siklus haid saya. Biasanya haid saya hanya sakit dan banyak di hari kedua-ketiga, namun periode ini sampai hari keempat pun masih sakit dan banyak, bahkan saya sampai merasa lemas/ Akhirnya saya periksa ke dokter Edo (dokter kantor). Oleh dokter Edo saya di tensi, hasilnya 90/60 (rendah).

Dokter Edo : " ini tensinya kok rendah, sudah telat haid bulan ini? jangan-jangan keguguran?"
Saya : " enggak dok, 2 bulan ga ketemu suami kok dok kemarin juga haid normal, cuma yang ini aneh kok rasanya banyak banget haidnya"
Dokter Edo : " oh gitu, hmm kalau gitu, bukannya nakut-nakutin, sebaiknya kamu periksa deh. takut ada apa-apa di rahimmu, periksa aja ke gynecholog"

Dokter Edo lalu menerangkan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang mungkin terjadi dari kasus haid banyak yang saya alami, dan memberikan obat penambah darah. Setelah diceritain sama dokter Edo, saya langsung sms suami, dan suami pun yang kebetulan saat itu lagi cuti, menyarankan untuk segera periksa.

Sore hari pulang kantor, saya dijemput suami seperti biasa naik motor, langsung menuju Rumah Sakit Asri di Duren Tiga. Rumah sakit ini kami lewati setiap kami pulang kantor. Kami datang sekitar jam 6 sore, melakukan registrasi, dan karena saya minta dokter yang perempuan, saya dirujuk ke dr. Marly Susanti, S.Pog, KFER. Ternyata dr Marly banyak juga yang mengantri, saya dapat nomor antrian 13. Kami menunggu di ruang tunggu Poliklinik RS Asri yang nyaman, sampai akhirnya pukul setengah 9 malam saya diperiksa oleh dr. Marly.  dr. Marly tipikal dokter wanita yang baik tapi agak judes gimana gitu, mungkin karena agak tomboy jadi lebih tegas ketika berbicara. Saya sampaikan keluhan2 saya, langsung oleh dr. Marly disuruh duduk di kursi khusus yang membuat kaki kita ngangkang. Agak risih juga sih soalnya saya waktu itu lagi haid, pas banyak pula, tapi oleh suster tetap disuruh lepas celana.

Duduk di kursi khusus itu, saya kemudian di USG 2D. Di tayangan tv tampak rahim yang ada titik-titiknya (foto menyusul ya). Dokter lalu membuat beberapa catatan di gambar tersebut, diantaranya ditulis "suspect polip endometriosis". Hmm,,,saya belum pernah dengar polip endometriosis itu apa, dalam hati hanya berdoa semoga itu bukan sesuatu yang buruk dan masih bisa sembuh.

Selesai di USG, dokter lalu menerangkan pada saya apa yang saya alami. Menurut dokter, rahim saya kelihatannya bentuknya bagus, tidak ada dicurigai miom maupun kista, namun di dinding rahim saya sepertinya ada polip. Untuk memastikan hal itu, sebaiknya dilakukan histeroskopi untuk meneropong rahim dan dapat diketahui kondisi rahim secara keseluruhan. Dokter juga menjelaskan tapi harganya agak mahal, sekitar 2.750.000 jika dilakukan tindakan operasi. Histeroskopi juga istilah yang asing di telinga, tapi karena saya pengen segera sembuh dan suami juga mendukung, kami menyetujui dilakukan histeroskopi pada Senin, 1 Juli 2013. Sebelum melakukan histeroskopi saya diberikan obat pereda nyeri haid dan antibiotik.

(bersambung)


* Histeroskopi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk memandang bagian dalam rahim. Alat yang digunakan tampak seperti teleskop tipis. Alat ini dimasukkan ke dalam vagina, melalui leher rahim, perlahan-lahan bergerak melalui saluran leher rahim ke dalam rongga rahim.

Kamis, 02 Mei 2013

Hello May, Please be Nice

Hello again,,,

Lama tak kutengok Blog ku sayang, ada banyak cerita yang kubawa untukmu. Terakhir nulis tanggal 16 Oktober 2012, itupun gara2 diminta sama bride wanna be yang sekarang udah jadi wifey, hehhee...

Hemm,,,mulai dari mana ya,,,,
Bulan Mei tanggal 2, berarti usia pernikahanku sudah menginjak 7 bulan dan 8 hari. Dan hot topic yang selalu ditanyakan orang adalah: "Kok tambah gemuk,Sudah Isi Yaa???" jawabannya: "Amiin, masih isi nasi ini, hehehe" ^_^

Yah begitulah, disaat teman-teman di lingkungan kerja, teman sekolah dulu, teman kuliah dulu, hamilnya cepet setelah menikah, kami belum mendapatkan anugerah tersebut. Pastinya karena memang belum waktunya. Dan memang setelah diamat-amati, kami banyak rejeki yang lain, mungkin sebagai persiapan sebelum anugerah itu datang. Just be positive right ^_^

Tambah gemuk?? iyaa, hehhee dari berat badan pas menikah nambah sekitar 6kg, hihihi. Karena senang bahagia atau setres niih?? karena kurang olahraga, hehehe. Tadinya gamau diet-dietan karena takutnya hamil (geer), ternyata sampai sekarang belum dikasih juga. Tapi memang sih olah raga dan jaga makan itu ga cuma buat ngurusin badan doang :P

Suami dinas di Pulau Antah Berantah, pulang setiap 2 bulan sekali selama 2 minggu. Jadilah sang istri ini dirumah sendirian, hiks,,,,,Iyap LDM dimana-mana juga ga mudah. Pernah baca blog orang istilahnya tu " bagai makan buah simalakama ". Dan mengingat kami pas pacaran juga LDR trus pas nikah LDM, jadilah aku memakan buah simalakama ketiban tangga :P

Hehe,,,nggak juga ding, hidup itu kan doa dan pilihan. Dari dulu pada saat berdoa aku selalu minta pada Allah untuk ditunjukkan jalan yang lurus dan dijauhkan dari jalan yang sesat. Kita merencanakan, dan Allah menunjukkan, dan inilah yang terbaik untukku dan suami, dari jaman kami pacaran sampai sudah menikah seperti ini :)

Searching di mbah Google, ternyata saya nggak sendiri kok. Buanyak banget yang ternyata sedang menjalani Long Distance Marriage, dan semuanya sepakat itu ga mudah, namun berusaha menjalani dengan ikhlas. Semua pasti berharap dan berdoa pada akhirnya akan dipersatukan dalam satu atap dengan keluarga tercinta. LDM itu rasanya kaya apa sih? LDM itu rasanya seperti ikut Samapta. Bedanya kalau Samapta itu dilatih sama pelatih dari Kopassuss, ini pelatihnya Allah SWT. Kita ditempa untuk jadi manusia yang ikhlas, sabar, dan paling utama bersyukur.

Hemm,,,,iya selama ini saya kuraaaang sekali bersyukur. Saya punya suami yang begitu mencintai saya walau ia jauh disana, saya bisa lolos jadi PNS di Kementerian yang diidolakan banyak orang, saya punya ibu yang sangat perhatian dan selalu ikhlas mendoakan anaknya ini, saya punya teman-teman yang perhatian, dan banyak nikmat lain yang ga akan pernah bisa disebutin satu-satu,,,, justru sayalah yang kurang perhatian pada mereka, selalu merasa kurang, kurang, kurang,,,,,,astagfirullahaladziim,,,,,maafkan saya ya Allah,,,

Hemm,,, bulan Mei ini adalah bulan dimana saya sadar akan banyak hal, "melek" dan melihat banyak hal yang selama ini saya lakukan ternyata salah,,,dan saya berniat untuk memperbaikinya. Terutama berusaha jadi istri yang lebih baik lagi untuk suami tercinta, belajar untuk sabar menantinya pulang, sambil belajar masak dan mengurus rumah tangga. Sabar menghadapi kendala komunikasi yang kami hadapi, dimana ada beda waktu 1 jam Jakarta - Kutai, belum sinyal yang hilang timbul ga jelas. Makanya jadi curhat ke blog aja, hihii,,,


Mei, I will learn many things,,,,especially be a good wife for my hubby,,,love you hubby :*