Kamis, 04 Juli 2013

POLIP ENDOMETRIOSIS

Long time no write, selalu saja nulis ketika lagi pengen dan lagi ada yang pengen di tulis, he,,,

Setelah hampir setahun ga nulis, saya ada sesuatu yang bisa dijadikan bahan buat cerita, buat sharing, informasi buat yang mengalami hal yang sama, atau sekedar ingin tau mengenai Polip Endometriosis.

Selama 11 bulan kami menikah, saya dan suami belum juga dikaruniai buah hati. Mungkin karena memang kami belum dinilai siap oleh Allah, apalagi posisi saya dan suami yang sampai sekarang masih berjauhan, ketemu setiap 6 minggu sekali, itu pun terkadang ga pas "masa subur" saya :).

Ga dipungkiri pasti ada rasa sedih, karena teman-teman yang menikah bareng maupun setelah saya menikah, kebanyakan langsung bisa hamil. Tapi sekali lagi mungkin rejekinya belum dikasih ke anak, dan memang rejeki banyak kami dapatkan dari arah yang lain.

Pada Rabu 25 Juni 2013 kemarin, adalah hari keempat siklus haid saya. Biasanya haid saya hanya sakit dan banyak di hari kedua-ketiga, namun periode ini sampai hari keempat pun masih sakit dan banyak, bahkan saya sampai merasa lemas/ Akhirnya saya periksa ke dokter Edo (dokter kantor). Oleh dokter Edo saya di tensi, hasilnya 90/60 (rendah).

Dokter Edo : " ini tensinya kok rendah, sudah telat haid bulan ini? jangan-jangan keguguran?"
Saya : " enggak dok, 2 bulan ga ketemu suami kok dok kemarin juga haid normal, cuma yang ini aneh kok rasanya banyak banget haidnya"
Dokter Edo : " oh gitu, hmm kalau gitu, bukannya nakut-nakutin, sebaiknya kamu periksa deh. takut ada apa-apa di rahimmu, periksa aja ke gynecholog"

Dokter Edo lalu menerangkan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang mungkin terjadi dari kasus haid banyak yang saya alami, dan memberikan obat penambah darah. Setelah diceritain sama dokter Edo, saya langsung sms suami, dan suami pun yang kebetulan saat itu lagi cuti, menyarankan untuk segera periksa.

Sore hari pulang kantor, saya dijemput suami seperti biasa naik motor, langsung menuju Rumah Sakit Asri di Duren Tiga. Rumah sakit ini kami lewati setiap kami pulang kantor. Kami datang sekitar jam 6 sore, melakukan registrasi, dan karena saya minta dokter yang perempuan, saya dirujuk ke dr. Marly Susanti, S.Pog, KFER. Ternyata dr Marly banyak juga yang mengantri, saya dapat nomor antrian 13. Kami menunggu di ruang tunggu Poliklinik RS Asri yang nyaman, sampai akhirnya pukul setengah 9 malam saya diperiksa oleh dr. Marly.  dr. Marly tipikal dokter wanita yang baik tapi agak judes gimana gitu, mungkin karena agak tomboy jadi lebih tegas ketika berbicara. Saya sampaikan keluhan2 saya, langsung oleh dr. Marly disuruh duduk di kursi khusus yang membuat kaki kita ngangkang. Agak risih juga sih soalnya saya waktu itu lagi haid, pas banyak pula, tapi oleh suster tetap disuruh lepas celana.

Duduk di kursi khusus itu, saya kemudian di USG 2D. Di tayangan tv tampak rahim yang ada titik-titiknya (foto menyusul ya). Dokter lalu membuat beberapa catatan di gambar tersebut, diantaranya ditulis "suspect polip endometriosis". Hmm,,,saya belum pernah dengar polip endometriosis itu apa, dalam hati hanya berdoa semoga itu bukan sesuatu yang buruk dan masih bisa sembuh.

Selesai di USG, dokter lalu menerangkan pada saya apa yang saya alami. Menurut dokter, rahim saya kelihatannya bentuknya bagus, tidak ada dicurigai miom maupun kista, namun di dinding rahim saya sepertinya ada polip. Untuk memastikan hal itu, sebaiknya dilakukan histeroskopi untuk meneropong rahim dan dapat diketahui kondisi rahim secara keseluruhan. Dokter juga menjelaskan tapi harganya agak mahal, sekitar 2.750.000 jika dilakukan tindakan operasi. Histeroskopi juga istilah yang asing di telinga, tapi karena saya pengen segera sembuh dan suami juga mendukung, kami menyetujui dilakukan histeroskopi pada Senin, 1 Juli 2013. Sebelum melakukan histeroskopi saya diberikan obat pereda nyeri haid dan antibiotik.

(bersambung)


* Histeroskopi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk memandang bagian dalam rahim. Alat yang digunakan tampak seperti teleskop tipis. Alat ini dimasukkan ke dalam vagina, melalui leher rahim, perlahan-lahan bergerak melalui saluran leher rahim ke dalam rongga rahim.

2 komentar: